Sabtu, 15 Februari 2014

Arya si Barong



PROFIL ARCA
Nama:
Nama Panggilan:
Kota Asal: 
Tanggal Lahir:
Usia:
Golongan Darah:
Profesi Awal:


Sifat:




Hobi:


Keahlian:


Kekuatan Arca:


Sirarya Damar
Arya
Tabanan Bali
02 Mei 1991
22 Tahun
O
Seniman junior tari tradisional Bali, Mahasiswa jurusan sastra Inggris (namun statusnya di perguran tinggi diragukan).
Memiliki sikap sosial yang tinggi namun mudah emosi dan keras kepala, tidak berpikir panjang untuk memutuskan sesuatu, ceroboh, ambisius, sangat cinta terhadap daerahnya serta kebudayaan setempat.
Menari, menabuh (Tabuh Bleganjur/alat musik tradisional),  hura-hura, mabuk-mabukan, berjudi, Metajen (adu ayam).
Kecepatan dan akurasi yang tinggi, serta memiliki gerak tubuh yang luwes, kemampuan bertarung secara fisik juga cukup baik.
Mampu menyerap energi negatif dari musuh, yang kemudian disimpan pada kristal hijau yang terdapat pada senjata serta aksesoris yang digunakan, energi tersebut kemudian ditransmisikan menjadi energi positif yang dapat dimanfaatkan untuk menambah kekuatan pada senjata dan armor.











LATAR BELAKANG ARCA DAN RAKYAN
Arya berasal dari keluarga terpandang yang secara turun temurun merupakan kepala pemerintahan adat daerah Tabanan. Meskipun sistem pemerintahan sudah berubah menjadi demokrasi, namun masyarakat tetap percaya kepada keluarga Arya sebagai pemimpin adat. Pada suatu masa, pemerintahan dipimpin oleh kakak kandung Arya yaitu Wira. Arya adalah anak kedua dari enam bersaudara. Ia juga sangat terobsesi untuk menjadi pemimpin adat dan berharap suatu saat dapat menggantikan kakaknya. Arya sangat mencintai daerahnya, kebudayaannya, serta segala sesuatu yang menjadi karakter dari wilayah Tabanan. Ia juga berharap ketika menjadi pemimpin, ia dapat mengangkat budaya setempat ke rancah nasional hingga internasional.
Suatu saat pergantian pemerintahan pun tiba, para kandidat mencalonkan diri melalui partai masing-masing. Arya tentu tidak meninggalkan kesempatan ini. Ia bertekad meninggalakna dunia hura-hura bersama teman-temannya, dan mencoba bersikap lebih baik untuk menarik simpati masyarakat. Namun, perangai buruk yang sudah melekat pada Arya tidak dapat begitu saja dihilangkan dari penilaian masyarakat. Akhirnya, Ia pun gagal dalam pemilihan umum kepala pemerintahan adat daerah Tabanan. Pemenang dalam pemilihan umum atau yang memegang kursi pemerintahan adat daerah Tabanan berikutnya adalah Yudha yang merupakan adik kandung ketiga Arya.
Melihat hasil tersebut, Arya sangat kecewa. Ia melampiaskan kekecewaannya dengan kembali ke dunia gelapnya. Hingga pada suatu ketika ia sadar, tujuan dari cita-citanya itu. Ia menyadari bahwa menjadi pemimpin daerah bukanlah satu-satunya cara untuk mecintai daerahnya.  Ketika tidak satupun orang yang percaya padanya, ia yakin pasti ada cara lain untuk dapat mangangkat daerahnya. Pada saat itulah ia bertemu dengan Barong, sesosok rakyan berupa roh tanpa wujud yang merupakan salah satu roh pada tari tradisional Barong. Barong menawarkan kepada Arya kekuatan luar biasa sebagai arca yang bertugas melindungi daerah Tabanan dari gangguan Yaksa. Meskipun sedikit kurang percaya dengan sosok gaib tersebut, Arya pun menerima tawaran menjadi Arca. Karena Barong membutuhkan wadah agar ia dapat memiliki wujud, ia meminjam tubuh anjing peliharaan Arya sebagai tempat bernaung roh Barong.  Jadilah Arya dan Barong sepasang Arca dan Rakyan yang bertugas melindungi daerah Tabanan dari gangguan Yaksa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar